Premier Minions 2

Seingat saya, kami belum pernah ke bioskop dengan membayar harga penuh. Tempat kerja suami yang dulu, menjual tiket cinema untuk karyawannya dengan harga diskon dibanding harga tiket masuk normal. Suami rutin membeli dari sana. Karena kami memang suka nonton film. Apalagi buat hiburan anak-anak. Dengan tiket itu, kami bisa menonton kapan pun kami mau...

Tapi meski begitu, kami sering juga nonton dengan harga diskonnya bioskop. Tarif diskon berlaku untuk semua orang untuk film-film yang diputar sebelum tengah hari. Kebetulan, sering kali premier film anak-anak diputarnya pada jam ini. Lumayan, kan!?...

Bioskop di Cannes juga memberikan diskon untuk hari Senin. Diskonnya tak besar. Tapi lumayan lah. Dan tentu, ada tarif unik untuk anak-anak di bawah 14 tahun, juga tarif unik untuk di bawah 18 tahun dan mahasiswa, serta tarif unik di atas 65 tahun...

Tempat kerja suami yang sekarang juga menyediakan tiket bioskop diskon. Sayangnya, berlakunya hanya di bioskop sekitar Paris, di mana kantor berada. Jadi kami tak bisa memanfaatkannya...

Selama ini kami selalu mencoba menonton pagi saja. Lagipula jarang nonton juga sejak pandemi sih... Sedang perpindahan kerja suami kan bersamaan dengan pandemi...

Namun kemarin, pengecualian! Untuk pertama kalinya, saya membayar tiket normal!

Saya bersama Butet menonton premier film Les Minions 2 : Il était une fois Gru atau yang aslinya berjudul Minions: The Rise of Gru. Film ini dijadwalkan tayang di Prancis 6 Juli Rabu depan. Tapi mumpung sempat, kami nonton saja lah, meski harus bayar penuh. Sekalian biar Butet refreshing sejenak dari persiapan ujian brevet-nya, Kamis dan Jumat nanti...

Ternyata, kami tak benar-benar bayar penuh!

Di loket, saya sudah dengan jelas meminta tiket adult et jeune, dewasa dan remaja. Petugas menyebutkan angka yang seperti biasa saya tak terlalu memerhatikannya. Saya bayar, dan kami ke ruang bioskop. Cepat-cepat, karena ada rombongan keluarga besar yang menuju ruang yang sama!...

Bioskop standar di Prancis tak ada nomor tempat duduknya. Lekas kami memilih tempat duduk yang menurut kami ideal berdasar pengalaman kami yang memang sudah cukup familiar dengan bioskop. Bagaimana tidak. Itu adalah satu dari dua bioskop yang ada di pusat kota perfilman ini. Satu bioskop lagi tutup beberapa tahun yang lalu...

Sudah duduk, baru saya berpikir tentang tiket. Dan benar saja; Butet ditarik harga anak-anak!...

Lumayan, dapat diskon 2,5 euros. Kurus dan berwajah Asia yang selalu dianggap lebih muda dari usia sebenarnya, Butet yang belum 15 tahun memang masih tampak masuk kategori di bawah 14 tahun...

Ruang bioskop tampak berisi juga. Memang Minions adalah film yang cukup populer. Tak hanya keluarga dengan anak-anak kecil. Saya lihat ada ibu-ibu sendirian, dan ada satu grup anak muda berempat. Saya sendiri berdua dengan remaja. Bukan anak kecil lagi!...

Buktinya, si remaja mengeluh saat keluar dari bioskop. Tak mau lagi nonton film anak-anak, katanya!...

Pasalnya, anak di belakang kami suka menendang-nendang kursi di depannya. Memang mungkin bukan kursi kami. Tapi tetap saja menggetarkan kursi sekitarnya, kan!?...

Beberapa kali saya menengok ke belakang. Memberi sinyal bahwa saya terganggu. Tapi bahkan Butet pun sadar, tak ada gunanya menegur. Anak yang begitu, biasanya karena orang tuanya juga tak peduli. Kalau ditegur, bisa-bisa malah jadi rame! Bagaimanapun juga Butet sadar posisi lemah mamanya di lingkungan yang rasis dan diskriminatif ini. Lebih baik menghindari percekcokan, apalagi yang akan mengganggu lebih banyak orang lagi...

Dan ... kami kecewa dengan filmnya!

Tapi itu cerita lain kali saja ya. Daripada kepanjangan juga...

Hehehehe...

(Padahal alasan juga, karena sudah melampaui 500 kata, biar ada cadangan buat setoran lain 😜)

Update: Ulasan saya tentang film Minions 2 bisa dibaca di postingan selanjutnya!... 😉


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah