Ramadan 1446 H: Hari 11
Tak terasa, sepuluh hari pertama Ramadan sudah terlampaui. Memasuki sepuluh hari kedua, Subuh makin pagi dan Magrib makin malam. Alhamdulillah cuaca masih nyaman. Malah suhu udara turun lagi setelah Sabtu kemarin sempat menyalakan AC dingin di mobil!
Pagi tadi saya menyempatkan ke swalayan. Mumpung ada matahari mengintip. Prakiraan cuaca mengabarkan datangnya hujan berpetir. Vigilance jaune. Siaga kuning. Semoga semua aman-aman saja.
Seharusnya saya ke boucherie. Stok daging di freezer sudah kosong. Tinggal daging spesial: lidah sapi dan kikil. Dua bagian daging yang bukan favorit Butet. Abangnya sih suka sekaliii. Sayang, dia jauh. Ah, jadi kangen si Sulung...
Saya memilih ke swalayan dekat rumah saja. Langit mendung berat dan ternyata angin cukup kencang. Dingin. Memang turun hujan salju lagi di daerah pegunungan.
Ramadan tahun lalu, swalayan dekat rumah kami itu menambah variasi daging halalnya. Paha dan filet ayam masih cukup bertahan. Namun tadi saya tak menemukan kembali dada bebek yang merupakan favorit kami semua.
Saya membeli sekotak filet dada ayam tanpa tulang. Paling nantinya dimasak ayam panir saja. Tak lupa membeli keju parmesan parut untuk campuran lapisan panirnya.
Tak ada paha ayam (dan filet bebek), saya mencari burger steak beku. Daging olahan halal relatif selalu ada di swalayan dekat rumah kami. Baik yang segar maupun beku. Ada burger steak, nugget, cordon bleu, berbagai sosis, ...
Selain saya, orang rumah lebih suka burger steak 100% daging. Kali ini saya egois. Saya memilih burger steak dengan campuran bawang bombay, kesukaan saya! Hehehe.
Hari ini saya harus mengatur waktu dengan berbeda. Harus menjemput dengan perkiraan jalan macet sedangkan Butet ada bimbingan online, saya memutuskan memasak sebelum berangkat. Sebenarnya cukup waktu kalau memasak sesudahnya. Namun saya malas terburu waktu.
Untung saja! Ternyata ikan pipih (sole) yang dibeli Paksu Sabtu lalu itu belum disiapkan. Perlu waktu untuk menguliti 3 ikan yang licin sebelum dipanggang bersama wortel, jamur, dan krim bersafron yang sudah saya siapkan sebelumnya.
Dalam perjalanan pulang dari sekolah, Butet malah minta mi instan. Agar bisa dimakan di depan komputer, katanya. Untuk pengganjal perut sebelum makan besar. Baiklah. Nggak merasa rugi sudah masak cepat sih. Saya jadi bisa bersantai selama menunggunya.
Sesuai prakiraan, sejak jam 7 turun hujan cukup deras dengan kilat dan petir yang menyambar-nyambar. Saya keluar, ke kotak surat yang terletak di depan gedung apartemen. Paksu yang sedang dalam perjalanan dinas mengabarkan kalau buku Butet sudah sampai. Ya, akhirnya kami membelikan bukunya secara online karena tak ada waktu ke toko juga seminggu ini.
Di kotak surat ternyata ada banyak kiriman. Selain paket buku yang berat, ada paket kecil dan tiga surat. Dua di antaranya sepertinya tagihan. Satu surat menarik perhatian saya.
Surat itu kusut. Tidak mulus seperti layaknya dua surat yang lain. Seakan sempat tertindih entah apa untuk sekian waktu. Tak biasanya alamat tujuan ditulis tangan. Yang lebih aneh lagi, stempelnya bertanggal Desember 2024!
Karena penasaran, saya buka. Ternyata isinya cek penggantian pembayaran dari klinik. Syukurlah tidak urgen. Panjang sekali perjalanannya ya!? Apakah mesin pos tak berhasil membaca tulisan tangan pengirim?
Saat saya mengabarkan ke Paksu tentang paket kecil, dia heran. Tak merasa memesan apa-apa. Saat diminta membukanya, saya pun ikut heran. Isinya game Super Mario Maker untuk Nintendo 3DS! Itu adalah game pertama Butet!
Baru kemudian saya cari tanggal pengirimannya. Saya temukan 5 Desember 2016!!! Cocok dengan saat pertama kali kami menghadiahkan game yang sama untuk ulang tahun si Butet.
Paksu tak ingat dan tadi belum sempat mengecek apakah waktu itu sempat kejadian paket hilang. Kalau memang benar, mengapa paket (tetap) datang lebih dari 8 tahun kemudian?
Butet jadi mendapat ide cerita tentang paket yang melintas waktu. Apalagi dengan kilat dan petir yang bersahutan saat ini. Kami sudah memastikan bahwa game yang dimilikinya masih ada. Apakah paket tadi merupakan paket yang hilang 8 tahun yang lalu itu dan baru sampai hari ini karena melintas waktu? Heu... Hahaha.
Jadi begitulah. Di hari kesebelas Ramadan ini, kami menerima dua kiriman bertanggal bulan Desember: satu dari tahun 2024, satu lagi dari tahun 2016!
"back to the future" ^^
ReplyDelete😂😂😂
Delete