Ramadan 1446 H: Hari 4
Hari diselenggarakannya karnaval di sekolah Butet. Bertepatan dengan Mardi Gras.
Saya belum menemukan istilah bahasa Indonesianya yang tepat. Di hari "Selasa berlemak" ini, orang Prancis memperingati tradisi menghabiskan stok bahan makanan sebelum datangnya Rabu Abu yang menandai mulainya periode puasa pra Paskah, di mana menu makanan jadi jauh lebih ringan (tak berlemak).
Pagi tadi Butet masih harus menyelesaikan pengecatan jepit rambutnya. Lalu dia meminta saya membuka salah satu sisi jahitan di pinggang roknya yang ternyata dirasa terlalu sempit. Dia berangkat dengan pakaian karnaval. Tinggal nanti memasang aksesoris rambutnya, sambil memastikan cat di jepit rambut benar-benar kering, dan menunggu telinga panda yang dibuatkan oleh temannya.
Hari ini saya kurang produktif. Tidak adanya agenda membuat makin malas saja. Apalagi Butet meminta Indomie Goreng untuk makan malam. Padahal kemarin saya menyempatkan diri ke boucherie demi membeli ayam. Ya, untuk memasak ayam oven kesukaannya.
Kemarin saya lupa mencatat perjalanan ke boucherie yang penuh dengan pembeli di jam yang biasanya sepi. Karena Ramadan, tentunya.
Mungkin kesantaian saya didukung adanya satu kelegaan tersendiri setelah diterimanya Butet di salah satu sekolah animasi pilihannya, MoPA. Setelah perjuangan menyusun portofolio yang memorakmorandakan rutinitas saya, setelah kegelisahan menunggu antrian wawancara yang mengalami keterlambatan, setelah kekhawatiran apakah semua usahanya akan dinilai masuk ke dalam kriteria, ... tentu saja berita dari telepon kemarin membuat kami merasa terangkatnya satu beban.
Kelegaan yang sebenarnya membawa keresahan baru, di mana sekolah meminta keputusan dalam 8 hari. Sedangkan masih ada sekolah animasi lain yang ditempatkan di prioritas lebih tinggi. Selain sekolah animasi yang sudah berjalan prosedur seleksinya itu, ada pula seleksi perguruan tinggi negeri yang sudah harus segera dipastikan pilihannya, dan ada satu sekolah animasi lagi yang belum mulai sama sekali tetapi harus diputuskan ikut-tidaknya juga.
Sementara ini pendaftaran ulang MoPA masih belum dikerjakan. Yah, baru kemaren sore banget ini juga! Namun kami mulai merancang-rancang dan mengatur strategi. Bagaimanapun, uang pendaftaran yang dibayarkan yang diharapkan terbuang--dalam artian Butet diterima di pilihan pertamanya--itu bukannya tidak seberapa untuk kami!
Prosedur penerimaan mahasiswa baru untuk sekolah animasi pilihan utamanya masih baru tahap seleksi berkas. Pengumuman lolos/tidaknya ke tahap wawancara dijadwalkan 20 Maret. Proses wawancaranya sendiri masih di pertengahan April, untuk kemudian pengumuman final 27 April.
Kebetulan sekali wali kelas Butet kemarin meminta siswanya untuk segera memastikan pilihan PTN di platform Parcoursup untuk Rabu besok ini. Memang jadwal penutupan pendaftaran sudah cukup dekat: 13 Maret. Harus segera diputuskan PTN mana saja yang masih mau dicoba.
Mengurangi pilihan PTN artinya tidak hanya mengurangi anggaran biaya pendaftaran, tetapi lebih ke mengurangi beban persiapan tes. Kebetulan yang ada dalam pilihan Butet adalah PTN yang selektif. Jangan lupa, masih ada ujian nasional baccalaureat di samping ujian seleksi perguruan tinggi!
Sekolah animasi yang satu lagi masih cukup longgar pendaftarannya. Tak ada berkas spesial yang harus disiapkan. Cukup memilih waktu wawancara saja. Sekolah ini ditempatkan oleh Butet dalam posisi prioritas seimbang dengan MoPA. Karena itu, ada keraguan apakah masih tetap mau mencoba atau tidak, setelah pengumuman penerimaannya di MoPA kemarin.
Ya, ada banyak yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan.
Bismillah. Minta petunjuk sama Allah agar diberi jalan terbaik.
Comments
Post a Comment