Ramadan 1446 H: Hari 17
Senin, 17 Ramadan. Sejak kapan tidak diperingati sebagai Hari Nuzulul Qur'an dengan libur naisonalnya di Indonesia?
Tak mengantar-jemput Butet, saya manfaatkan kesempatan untuk mengistirahatkan kaki. Terutama lutut kiri yang mulai terasa sakit. Saya bahkan membatalkan niat ke swalayan membeli sayur-sayuran. Pakai yang ada dulu saja, lah.
Selain membaca—dan ya, nonton film/serial di platform streaming—menulis adalah salah satu cara saya memanfaatkan waktu istirahat. Sambil tiduran di sofa, saya menulis di ponsel. Daripada ngelantur browsing medsos yang tak jelas kan!? Kebetulan sedang tak ada drakor yang menarik minat. Empat episode When Life Gives You Tangerines bagian kedua langsung dilahap di akhir pekan bersama Butet. Hehehe. Sukaaak.
Kalau nggak ngapa-ngapain begini, nulis apa?
Nulis soal beberes rumah, cuci piring, jemur baju, ... hehehe. Ada satu cara saya mencari ide, yaitu mengecek Souvenirs Facebook!
Saya yang mengaku sudah jarang membuka medsos, tetap cek medsos tiap hari. Untuk grup-grup yang saya ikuti, dan mengecek Souvenirs ini. Senang saja diingatkan akan peristiwa di masa lalu yang sering terlewat. Dari situ, saya sering mendapatkan ide tulisan.
Seperti hari ini: saya diingatkan lagi bahwa tepat 5 tahun yang lalu adalah hari diberlakukannya kuncitara pertama di Prancis.
Sebenarnya sudah beberapa hari sebelumnya saya menulis tentang kemungkinan kuncitara ini. Dan saya teringat akan jurnal kuncitara saya 5 tahun yang lalu, yang ingin saya kumpulkan menjadi satu album. Dan pagi ini akhirnya terlaksana!
Sayangnya, tak bisa semua tulisan masuk ke album Jurnal Lockdown 2020 yang aksesnya saya buat public itu. Ada dua yang absen. Hari ke-6 gagal dimasukkan karena mencakup dua foto. Mau dimasukkan satu per satu pun tak bisa. Jurnal hari ke-45 diblokir oleh Facebook dan belum dikembalikan sampai saat ini. Sepertinya sih tidak akan, ya!? Pemblokiran itu baru terjadi di hari ke-52, yang tentu saja tak lupa saya catat.
Menyadari itu saya jadi pengin menghimpunnya dalam satu flipbook. Eh tapi kok tulisan hari ke-45-nya nggak ketemu ya? Padahal dulu rasanya masih bisa saya akses meski tak bisa diakses oleh umum.
Yah, nanti saya coba cari lagi. Saat ini saya juga masih harus mengoordinir penyusunan ebook komunitas Mamah Gajah Ngeblog. Awalnya dijadwalkan hari ini masuk tahap proofreading. Namun karena ada deadline tantangan bulan Maret besok pukul 15WIB, saya undur saja ke setelahnya. Daripada informasinya saling menenggelamkan. Toh saya juga baru bisa aktif online sesudah pukul 9CET juga. Pas lah. Hehehe.
Lagipula target launchingnya sebenarnya masih jauh. Paling tidak sesudah libur Lebaran di Indonesia. Kalau saya jadwalkan proofread cepat, itu untuk memanfaatkan waktu sebelum Mamah-mamahnya pada sibuk berlebaran dan sulit menemukan waktu untuk diri sendiri. Ya kan!?
Saya sendiri cenderung bebas karena tak mudik. Paling top mudik ke rumahnya orang Indonesia di rantau: ke kantor perwakilan alias ke konsulat Marseille. Itupun kalau Idulfitri jatuh hari Minggu. Dan kalau masih kebagian tiket karena bakal dadakan. Yah, kita lihat saja nanti.
Malam ini saya memasak filet (atau lebih tepatnya pavé karena masih ada kulitnya) salmon ditemani pasta. Kalau sudah begini, bisa ditebak kan, apa menu kami untuk sahur besok? Tentu saja nasi goreng! Kebetulan ada sisa kambing dari menu kami kemarin juga.
Comments
Post a Comment