Ramadan 1446 H: Hari 13
Di hari ke-13 Ramadan ini, saya 3 kali pp ke sekolah Butet. Guru bidang studi spesialisasi Matemarikanya masih absen. Tidak ada pengganti. Butet ada jam kosong antara jam 10-12. Ditambah makan siang, ada 3,5 jam menganggur.
Kalau tidak berpuasa, Butet bisa saja jalan-jalan ke kota bersama teman-temannya. Kembali ke sekolah saat jam makan siang. Atau makan siang di luar sekalian dan baru kembali setelahnya. Namun karena puasa, Butet memilih pulang. Lumayan, bisa baringan. Juga salat zuhur pada waktunya.
Saya tidak menjemputnya pulang jam 10. Butet pulang sendiri naik bus. Dia jadi berkesempatan merasakan bus panjang yang baru dioperasikan sejak tanggal 10 kemarin di jalur kami.
Baru sampai rumah, Butet langsung mengajak saya belajar bahasa Jerman. Memang ada evaluasi siang tadi. Bangun setelah sempat tidur sebentar, dia menyalin kosa kata bahan evaluasinya. Jadi ya tidak hanya tiduran saja sepanjang waktu.
Saya mengantarnya kembali ke sekolah untuk pelajaran jam 13.30. Sebenarnya setelah satu jam pelajaran, ada satu jam kosong lagi. Sayang tak bisa digeser. Butet tak mau bolos juga. Pelajaran opsi Matematika Ekspert, soalnya.
Saya menjemput lagi jam 17.30. Seminggu lebih rutin antar jemput, baru kali tadi terkena hujan! Tanpa hujan pun, jam segitu adalah jam macet. Ditambah hujan, saya perlu hampir setengah jam untuk perjalanan pulangnya!
Sampai rumah, lekas ke toilet, lalu berangkat kursus. Jalan kaki saja. Seperti biasa. Cuma 600 meter. 10 menit juga sampai. Meski di bawah hujan. Alhamdulillah hujan sudah berhentu saat jam pulang. Meski suhu udara terasa menurun.
Hari ini ada 5 peserta yang hadir. Memang dari pengalaman kursus selama ini, semakin ke sini semakin berkurang yang datang. Di awal tahun ada belasan. Selain memang karena ada sebagian yang sudah kehilangan minat, ada beberapa yang tak lagi hadir karena alasan besar.
Ada satu peserta yang berhenti setelah melahirkan. Padahal dia yang paling rajin mencatat dan berbagi catatannya via mail. Satu orang berhenti karena mendapatkan pekerjaan dan tak mungkin datang kursus. Yang terakhir pamit minggu lalu karena pindah ke Jepang! Memang sudah direncanakannya, dan dia menikah dengan perempuan Jepang.
Berbeda dengan yang lain, mereka yang saya kategorikan punya alasan besar itu pamit sebelum menghilang. Salah satu yang hadir hari ini sudah beberapa waktu mengabarkan akan pindah rumah ke provinsi lain. Kamis depan adalah hari terakhirnya.
Wah, bakalan makin sepi nih, kelas kami. Karena mereka itu adalah peserta yang rajin. Saya ingat tahun lalu, hari terakhir kursus hanya ada 3 orang yang hadir. Padahal kelas gabungan level 2 dan 3!
Yah, anggap saja kursusnya jadi privat ya!? Asal sayanya sendiri bertahan sampai akhir juga. Eh? Hehehe.
---
Malam ini, tentu saja saya tak memasak karena saya kursus—dan lelah dan tidak ada yang bisa dimasak. Sahur besok? Kembali ke menu andalan: nasi goreng!
Comments
Post a Comment