Belanja Perlengkapan Sekolah

Hari ini saya dan Butet ke supermarket besar yang terletak 3 km dari rumah. Masih jaringan swalayan langganan yang dekat dari rumah. Ukurannya saja yang berbeda. Yang tentu berefek dari kelengkapan jenis barang yang dijualnya...

Kami ke sana untuk membeli perlengkapan sekolah. Perlengkapan untuk kelas 9 yang dimulai September nanti...

Setiap awal tahun ajaran, sekolah memberikan daftar barang-barang yang harus dibeli. Isi standarnya berupa alat tulis saja; buku tulis, pensil, bolpen, pensil warna, spidol, ... tak lupa tempat pensilnya, tentu...

Sekolah di Prancis menyediakan buku ajar. Orang tua tak perlu membeli buku ajar sendiri. Kecuali mereka yang ingin lebih bebas dengan buku pegangan...

Sekolah paling meminta untuk membeli cahier d'activité saja. Semacam Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Karena tentu, siswa musti mengisi jawaban langsung di bukunya...

Sekolah juga meminta siswa membaca buku bacaan pendamping. Di pelajaran bahasa, biasanya. Terutama bahasa Prancis. Tentu saja membaca tidak harus membeli. Bisa dari meminjam juga. Tapi bukan dari perpustakaan sekolah...

Saat membeli perlengkapan adalah saat yang menyenangkan bagi anak-anak. Apalagi mereka yang baru masuk TK, SD, atau SMP. Biasanya, orang tua membelikan tas baru di periode itu. Karena model dan ukuran tas berubah saat berganti tingkat sekolah...

Dari tas kecil yang hanya berisi buku komunikasi dan baju ganti di TK, berganti menjadi tas besar di SD. Di awal, seringkali tasnya beroda. Makin besar, roda ditinggalkan...

Masuk SMP, ukuran tas tak begitu berubah. Hanya warnanya mungkin berbeda. Dan tak ada lagi tokoh kartun yang menghiasinya...

Ucok tak berganti tas sejak masuk SMP. Tas Eiger, made in Indonesia. Awet dan kuat, memang. Dan tak ada duanya di penjuru kota...

Tas Butet merk Exsport. Indonesia tercinta punya... Kebetulan dia masuk SMP pas jadwal kami mudik. Senang sekali dia dengan tasnya. Tapi mungkin perempuan ya, suka ganti-ganti dengan tas SD-nya yang merk Exsport juga...

Kemarin, saat beli sepatu, dia jatuh hati pada sebuah tas Converse yang juga sedang promosi. Saya tak sampai hati. Karena memang rencananya, kami akan membeli tas lagi pada jadwal mudik tahun lalu. Atau tahun ini. Yabg keduanya gagal...

Butet senang dengan tas barunya. Sederhana saja, padahal... Tapi saya ikut senang. Apalagi ternyata made in Indonesia!...

Masa-masa membeli perlengkapan bisa jadi saat yang meresahkan bagi mereka yang kurang mampu. Tapi pemerintah memberikan bantuan. Allocation rentrée scolaire, tunjangan tahun ajaran baru, bagi mereka yang pendapatannya masuk dalam golongan memerlukan...

Seharusnya saat ini adalah masa-masa promosi di supermarket. Sudah tercantum di katalog dan appli-nya. Dan memang karena itulah kami ke sana panas-panas begini... Naik mobil ber-AC sih... Tapi tetep aja lah!...

Tapi ternyata tak ada banyak barang tersedia. Lorong promosi pun bukan berisi promosi perlengkapan sekolah seperti biasanya. Perlengkapan sekolah hanya ada di lorong biasa. Seakan tak ada promosi. Itupun banyak barang kosong. Padahal termasuk yang penting...

Buku tulis ukuran normal, pensil HB, penghapus, ... Alat-alat tulis standar, kan!?...

Kami tak terlalu berharap untuk menemukan spidol gambar yang spesifik. Atau tempat pensil yang menarik. Namanya juga cuma supermarket. Bukan toko spesialis alat tulis. Tapi tetap saja kami kecewa...

Kami harus melengkapi dengan belanja lagi. Mungkin online, mungkin di toko lain. Tapi lain kali. Dan mungkin minggu depan. Atau bulan depan saja sekalian, menjelang hari kembali masuk sekolah!

Btw, meski saya siap bermobil ke supermarket besar, kami tetap memilih ke swalayan dekat rumah untuk belanja mingguan. Sudah cukup memenuhi kebutuhan harian kami. Dan kami jadi tak tergoda tengok-tengok kemudian membeli barang-barang yang tak kami butuhkan... 😁


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah