Ke Kota

Hari ini Butet mengajak ke luar. Jalan-jalan ke kota. Kami memilih pagi. Belum panas dan belum terlalu rame. Apalagi masa festival film begini... Pagi... Artinya jam 10 kami berangkat... 😅

Kami sempatkan mampir ke optik langganan dekat rumah, Amavue. Butet ingin mengganti kacamatanya yang ada goresan karena jatuh. Sudah cukup mengganggu pengelihatan...

Namun ternyata untuk anak di bawah 16 tahun, harus ada resep dokter. Tidak seperti orang dewasa yang resep dokter mata berlaku selama 3 tahun. Dan dari opticienne, kami mendapatkan informasi bahwa dokter mata kami ternyata pensiun!...

Kami turun ke Cannes berjalan kaki. Niatnya naik bus. Namun saat selesai di Amavue, kami melihat dua bus yang tak bisa kami kejar. Melihat jadwalnya, keduanya agak terlambat. Daripada menunggu, kami memilih jalan kali saja. Kebetulan hari ini tak terlalu panas. Jalan di keteduhan masih terasa nyaman...

Jalanan rame. Sudah sedikit orang yang bermasker. Padahal sulit menjaga jarak... Kami masih tetap bermasker. Meski saya jadi harus mengingatkan Butet untuk mengerem kecepatan jalannya agar saya tak terlalu terengah...

Tujuan pertama kami adalah ke toko Muy Mucho di rue Meynadier. Jalurnya berbeda dengan toko-toko yang lain yang di sekitaran stasiun kereta. Butet ingin mencari ide dekorasi... Tapi tak ada yang dicarinya...

Rue Meynadier penuh orang. Terlihat para peserta festival film yang ditunjukkan dengan bagde-nya dan turis. Ada yang jalan-jalan, atau memang belanja memanfaatkan diskonan soldes musim panas yang sudah dimulai kemarin di departement kami... 

Tapi kami tidak berniat belanja fashion. Memang Butet ingin mampir ke Pimkie. Namun sudah saya pesankan bahwa kami tidak akan belanja. Tunggu nanti saja di minggu ke tiga. Atau bahkan setelahnya. Karena belum ada kebutuhan pakaian. Dan tiap minggu, diskonnya makin bertambah. Tentu mengambil resiko tidak kebagian barang...

Kalau ada barang yang sangat menarik sekali, saya masih membuka kemungkinan untuk membelinya sih... Coup de coeur, kata orang Prancis. Tapi kalau shopping for shopping, nanti saja...

Seperti tadi. Butet menemukan topi bob yang memang sudah dia inginkan sejak lama. Cocok warnanya. Diskon 60% dari harga 12€99. Beli!... Sekalian saja melihat-lihat pakaian. Dapat kemeja dan rok putih standar, diskon 50%. Lumayan...

Itu semua karena Pimkie relatif sepi. Tak banyak pembeli. Bahkan seakan jadi tempat berlindung sejenak. Karena di luar rame sekali!...

Setelah itu kami menuju toko Tout à deux euros. Saat menuju ke sana, kami berpapasan dengan rombongan orang yang berjalan ke arah Palais des Festivals. Baru keluar dari kereta, sepertinya. Kami sendiri tak mau lebih jauh daripada rue d'Antibes... Btw, Butet tak menemukan spidol untuk menggambar yang diinginkannya di sana...

Butet juga ingin ke Flying Tiger. Kamis lalu kami tak masuk ke sana karena ada antrian untuk masuk. Malas menunggu. Dan memang tak ada perlunya juga... Dia ingin mencari buku tulis. Tapi tak menemukan yang menarik, katanya...

Sebelum pulang, kami sempatkan belanja daging di boucherie halal. Hari Minggu kemarin kami tak belanja. Stok daging di rumah sudah hampir kosong. Padahal Sabtu ini kami akan menerima teman yang akan menitipkan kucingnya...

Masuk ke boucherie, Butet langsung bertanya, "Tetap mau beli?" Saya tak langsung paham maksudnya. Daging t-bone yang saya tunjuk rasanya bagus-bagus saja. Ayam yang saya cari juga ada...

Ternyata, saking fokus dengan etalase, saya tak memperhatikan personil boucherie yang tidak bermasker. Ada yang mengenakan masker di dagu, ada yang tak bermasker sama sekali!...

Karena memang perlu belanja dan sudah kadung masuk, saya minta Butet menunggu di luar saja. Lekas saya beli seperlunya untuk menjamu dan bertahan sampai hari Minggu, lalu keluar!...

Niatan membeli minuman ringan pun saya urung. Beberapa pembeli tak mengenakan masker. Bagaimana mau menegur jika personil tokonya sendiri tidak tertib?... 😥

Lekas kami menggunakan gel hydroalkohol yang selalu tersedia di tas kami —yang kalau di boucherie baru terlihat di kasir, dan bukannya di dekat pintu masuknya— dan menuju terminal bus. Beruntung, bus kami datang tak lama sesudahnya. Cukup nyaman karena tak banyak penumpang. Bahkan kami mendapat tempat duduk satu halte setelahnya...

Sampai di rumah, buang masker dan cuci tangan dengan sabun. Membereskan belanjaan dan ganti baju lalu cuci tangan dengan sabun lagi. Begitulah ikhtiar kami. Semoga kita semua sehat-sehat selalu dan pandemi segera berlalu. Aamiin... 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah