Hosting Dua Meeting Daring

Pagi tadi, saya masih merasa lelah. Beruntung Butet masih semangat ke sekolah naik bus. Tidak meminta saya mengantarnya bermobil...

Terus terang, saya tak menawarinya juga. Tapi semisal dia minta, atau kalau dia terlambat mengambil busnya, saya siap mengantarnya. Lutut saya sudah tidak sakit lagi. Meski memang terasa tidak nyaman. Tidak lega seperti normalnya...

Zoom KLIP

Pulang mengantar Butet ke halte, saya segera menyalakan komputer. Niatnya, hendak meringankan beban tim ketua kelas KLIP dengan acara zoom kelas persiapannya. Saya sendiri menyanggupi untuk membantu hosting. Tapi tidak dari awal. Karena saya berharap sehat dan bisa mengantar Butet sekolah seperti normalnya. Kebetulan yang bertugas host sendiri harus menjemput anaknya. Yang jamnya klop sekali dengan jadwal normal saya. Jadi ya pas-pas saja...

Tapi niat saya membantu ternyata tak semulus yang saya bayangkan. Pertama, saya sulit menyalakan komputer. Memang sengaja, sebelum mengantar Butet ke halte bus, saya merestart laptop. Biar aman, tak macet-macet di tengah acara, maksudnya. Tak tahunya, saya kesulitan menyalakan aplikasi-aplikasi yang saya perlukan. Hasilnya, saya masuk hanya beberapa menit sebelum acara dimulai...

Meski begitu, kedatangan saya yang lebih awal tetap bisa membantu. Saya bisa menayangkan video pembukaan, yang tadinya hendak dilimpahkan ke pengisi acara! Memang pengisi acaranya adalah anggota tim kettua kelas sendiri. Tapi tetap saja! Pengisi acara, inih! Kalau ada yang lain, jelas lebih baik kan ya!?...

Masalah belum selesai. Ada problem saat melakukan streaming. Koneksi tak segera tersambung. Yang saya syukuri adalah bahwa para peserta tenang dan sopan. Semua tetap mute. Tak ada yang menceletuk atau menulis pesan di chat mempertanyakan...

Karena sudah lewat 5 menit, ketua kelas berinisiatif merekam acara dan meminta saya segera menayangkan video pembukaan. Kita mulai saja. Tak apa kalau streaming menyusul nantinya. Dan itulah yang kami lakukan. Beberapa detik video berjalan, streaming tersambung! Ya sudah, video pembukanya agak terpotong di depan...

Tapi itu juga masih belum selesai! Saat dicari di link youtube yang sudah didedikasikan, kami tak menemukan streamingnya! Di kanal KLIP pun tak ada! Panik! Dan host sudah harus berangkat menjemput anaknya. Saya pun melanjutkannya. Tapi tak bisa mengurusi youtube karena saya tak punya aksesnya. Lagipula saya juga tak mengerti soal streaming...

Acara berlangsung lancar dengan kepanikan di sana-sini. Pengisi acara profesional, tak ikut panik, padahal dia juga mengikuti pembicaraan di telegrup, secara juga termasuk tim ketua kelas. Dan di akhir acara saya panik, terlalu terburu-buru end meeting padahal biasanya kami suka ngobrol setelah streaming dan recording dihentikan!...

Belakangan, ditemukan ternyata host melakukan streaming di link lain. Bukan di link yang didedikasikan. Pantas saja!... Tapi minimal sudah diketahui masalahnya. Tinggal nanti mengirim ulang link youtube yang hanya bisa diakses terbatas oleh peserta KLIP 2022...

Zoom MPP

Rabu adalah hari yang boleh dibilang saya dedikasikan untuk MPP. Pagi kajian, siang mengurus rekaman. Saya tak menyentuh tugas lain. Baik podcast KBK, maupun urusan BIPA saat ditugasi mengajar. Untuk pagi tadi, saya sudah izin untuk tidak mengikuti tadarus. Langsung kajian saja. Biar ada waktu untuk istirahat sejenak...

Belum sempat istirahat, datang pesan dari ketua MPP. Rupanya narasumber perlu asisten untuk share file. Baiklah. Niat saya untuk cuma jadi tukang spotlight pun gagal. Tapi saya minta izin untuk tiduran dulu dan baru bergabung 10 menit sebelum acara mulai...

Saya yang sudah lelah, plus panik dari jam 8 pagi, tentunya berharap zoom MPP berjalan mulus-mulus saja. Tapi jelas tak begitu keadaannya. Kalau tidak, ya tak akan jadi cerita, kan!?...

Peserta membludak! Belum juga selesai tadarus, quota 100 orang sudah penuh! Sudah berdatangan pula pesan-pesan mengatakan kalau tak bisa masuk! Termasuk anggota MPP sendiri yang lambat bergabung. Sempat terpikir untuk melakukan streaming. Namun tanpa persiapan, kami kesulitan juga...

Akhirnya kami masukkan saja semua yang ada di waiting room. Langsung penuh, pasti! Saya yang tadinya hendak konek dari dua gawai pun sungkan. Kasian mereka yang ingin masuk tapi tak ada tempat. Memang pembahasan konflik Rusia-Ukraina ini sedang hangat-hangatnya...

Sambil hosting, sambil memantau whatsapp. Mengabarkan saat ada yang keluar, memberi kesempatan pada anggota MPP yang terlambat untuk masuk, meski dengan me-remove orang lain yang ada di ruang tunggu. Ya Allah, maafkan hambamu yang tak adil ini...

Sedang share file presentasi, tiba-tiba moderator mengabarkan kalau dia keluar dari zoom dan tak bisa masuk lagi! Tak ada response dari co-host lain. Sedangkan saya harus berkonsentrasi. Hasilnya, beberapa kali agak lambat mengganti slide!...

Singkatnya, moderator bisa masuk kembali. Namun ini pelajaran untuk kami. Untuk mengangkat co-host secukupnya. Dan memesankan pada mereka untuk tetap memantau wag yang merupakan alat komunikasi kami...

Hosting Itu Melelahkan

Saya beruntung, punya tim yang kompak. Setiap orang menjalankan tugasnya secara maksimal. Tugas jadi terasa lebih ringan. Ada kepuasan saat acara berjalan lancar. Tapi rasanya tak baik juga untuk kesehatan kalau dari jam 8-12 hampir non stop seperti hari ini...

Ya, menjadi host atau co-host online meeting itu melelahkan. Harus sigap dan waspada setiap saat. Dan rata-rata, jadi tak bisa menyimak materi sepenuhnya...

Semakin besar acara, memang harus semakin jelas juga pembagian tugasnya. Dan mungkin saya, dan juga siapapun yang sedang bekerja dalam tim, harus mau berterus terang saat sebenarnya stamina sedang tak sebaik biasanya...


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah