Karnaval 2022

Hari ini karnaval di sekolah Butet. Acara yang tadinya diagendakan bulan Februari, bertepatan dengan mardi gras, selasa lemak, Selasa sebelum Rabu Abu di mana umat Katolik memulai puasa Paskah 40 harinya...

Disebut mardi gras karena hari itu umat katolik menghabiskan stok makanannya. Stok yang berupa terigu, telur, dan susu kemudian secara tradisional diolah menjadi goreng-gorengan. Donat, waffle, keripik-keripikan, ... Makanan berlemak lah!...

Karnaval di sekolah Butet diundur entah kenapa. Februari sudah ada pengumumannya. Kebetulan bertepatan dengan saat Butet stage. Kami tak memerhatikan pelaksanaan karnaval yang ternyata tak jadi diadakan. Tak ada pengumuman...

Karenanya, tidak menyangka saat ada pengumuman diadakannya karnaval hari ini. Temanya film dan serial televisi. Butet langsung berpikir ke anime, tentu saja...

Butet sempat berpikir untuk tak ikut karnaval saja. Pasalnya, dia ingin mengenakan kostum tokoh manga/anime Blue Period. Tapi kemudian merasa tak terlalu spesifik, karena hanya pakaian seragam sekolah saja. Padahal saya sudah tawarkan ke salon, memotong dan mewarnai secara tidak permanen rambutnya...

Lalu ide berkostum Kiki dari film Ghibli Kiki's Delivery Service juga hampir dilupakannya. Dia tak berhasil menemukan gaun yang cocok. Belum lagi tas dan si kucing Jiji...

Memang kami sepakat. Kostum karnaval tidak akan membeli jadi. Tak mau beli hanya untuk dipakai sekali. Karenanya, sejak masuk college, kami berusaha mengadaptasi pakaian sehari-hari dan menambahkan aksesori untuk dijadikan kostum karnaval...

Saat 6e Butet mengenakan jaket hujan biru, kemeja putih, kalung-dasi, sepatu boot. Kami hanya membeli topi penyihir saja yang lalu kami pasang pita merah dan aksesoris agar mirip dengan seragam Akko di anime Witch Academia. Tak lupa kami print pedangnya yang ditempel di kardus...

Saat 5e kami hanya beli sweat merah. Saya buat topi kecil dari kertas untuk boneka Pikachu. Butet melengkapi aksesorisnya dengan notebook dan lup untuk menjadi Tim dari film Detektif Pikachu...

Hmmm... Ternyata sudah berpengalaman berkostum dari film dan serial ya!?

Saat 4e Butet membuat tangan robot dari karton pembungkus biskuit yang dilapisi kertas aluminium. Bukan. Kali ini bukan dari film atau seri. Tapi dari buku. Cinder-nya Marissa Meyer...

Saya mendorong Butet untuk tetap berusaha ikut karnaval. Jangan sampai menyesal belakangan, karena ini tahun terakhirnya di college. Dia pun mempertimbangkannya lagi. Dan jadi kembali semangat saat saya menemukan gaun biru berlengan 3/4 di Kiabi...

Kami melengkapi kostumnya dengan pita merah besar dari Claire's. Sayangnya, kami tidak menmukan kucing Jiji yang bisa dipesan pada waktunya. Tasnya? Pakai yang ada saja. Karena kami tak berminat menggunakan tas berwarna jingga atau kuning ke depannya...

Sebenarnya Butet punya sapu penyihir. Sempat beli untuk karnaval di ecole primaire namun tak jadi digunakan karena dilarang membawa aksesori berbahaya ke sekolah. Dan begitu pula di college. Tidak boleh membawa aksesoris yang bisa membahayakan...

Kemarin Butet beride untuk menambahkan radio merah sebagai aksesoris. Kami memanfaatkan karton pembungkus biskuit yang saya potong sesuai ukuran yang diinginkan Butet. Selanjutnya, Butet yang mengerjakan: mengecat, menambah tombol, memasang tali, menggambar pernak-pernik...

Saya hanya menemaninya saja. Itupun tak sampai selesai karena saya tertidur! Baru selesai tengah malam, katanya...

Tapi dia puas. Senang saat orang-orang mengenalinya sebagai Kiki di karnaval sekolah tadi...


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah