Tentang Hari Rabu

Rabu adalah ... ya, ya, ya... Maafkan kalau mengulang-ulang: hari pengajian!

Saking sudah mendedikasikan Rabu untuk Majelis Pengajian Prancis, saya jadi suka lupa kalau mulai Februari kemarin, tugas Rabu saya bertambah: piket harian Kelas Literasi Ibu Profesional!

Sebagai salah satu anggota tim ketua kelas KLIP tahun ini, saya juga mendapatkan jadwal untuk piket, seperti halnya pengurus yang lain. Piket di sini berupa membuka dan menutup TeleGroup, memantau dan menjawab pertanyaan anggota KLIP di sana, juga di Facebook group dan instagram...

Memantau tg, fbg, atau ig sih tak terlalu masalah. Apalagihari Rabu saya praktis online seharian. Pagi bisa sambil co-hosting kajian rutin MPP, siang bisa sambil mengedit rekaman dan upload ke youtube. Tapi soal buka-tutup tg, agak sulit bagi saya. Terutama untuk membukanya...

Sampai saat ini tim ketulas masih ingin mencobakan tidak benar-benar mengunci tg. Hanya pagi mengirim sekedar pesan pengumuman bahwa kelas dibuka, silakan kirim pesan, membuat list harian setoran. Lalu saat menutup juga sebatas mengucap selamat malam dan mengingatkan untuk setoran. Tg-nya sendiri tetap terbuka. Masih bisa mengirim pesan di sana. Sampai hari ini, Klipers 2022 cukup disiplin tak mengirim pesan di luar jam buka...

Tg dibuka dari Senin hingga Sabtu. Minggu tutup. Hari tanpa gawai! Pembukaan kelas yang dijadwalkan pukul 9.00 WIB tentu saja menyulitkan saya. Itu artinya jam 3.00 CET! Saat saya sedang nyenyak. Fyi, saat-saat ini Subuh baru menjelang pukul 6 pagi. Untuk salat malam pun, jam 3 pagi masih kepagian lah ya...

Beruntung piket selalu dua orang. Dan partner piket saya, PJ KBK yang juga atasan saya di kepengurusan sangat pengertian. Dia tak absen membuka kelas setiap Rabu pagi. Memaklumi perbedaan waktu di antara kami...

Saya hanya bisa membantu sesekali untuk menutup kelas di pukul 21.00 WIB. Masih jam 3 sore di Prancis! Masih jam aktif di sini. Masih bisa kalau hanya sekedar mengirim pesan saja. Kecuali jika ketiduran. Atau kalau sedang keluar jalan-jalan...

Tapi hari ini saya tidak bisa optimal melaksanakan tanggung jawab, baik di MPP maupun di KLIP!

Pagi tadi saya migraine berat. Saya putuskan untuk minum paracetamol. Siang ada janjian dengan Butet untuk ke kota. Saya tak mau membatalkan karena berencana sekalian beli makan siang. Sudah tak ada apa-apa di rumah. Lagian rasanya tak mampu juga untuk masak. Dan tak ada waktu...

Sempat online sebentar lalu mual. Saya izin untuk menghilangkan kemualan yang tak perlu dijelaskan di sini. Setelah menyiapkan teh hangat, saya kembali lagi...

Saya masih sempat co-hosting di tadarus MPP sampai usai. Meski saya bawa laptop ke sofa. Posisi selonjoran berselimut. Untung off cam ini... Sempat ngaji juga. Tapi setelahnya, rasanya tenaga terkuras. Padahal cuma berapa baris ayat saja...

Lekas saya kirm pesan ke host, memberitahukan kondisi saya. Tak ada jawaban. Saya kirim pesan ke wag pengurus MPP, pamit untuk tidak menjalankan tugas saja sekalian. Daaripada putus di tengah jalan. Sebelum lupa, saya juga kirim pesan ke partner piket KLIP saya, izin untuk tidak bisa optimal piketnya...

Saya baringan sambil tetap menyimak kajian. Gatal rasanya saat melihat ada peserta masuk zoom room. Atau saat ada yang tak mematikan micro. Atau yang tiba-tiba menyalakan micro entah mengapa. Tapi tim MPP cukup sigap. Semua ditangani dengan cepat. Sayanya saja yang lebay tak memperhitungkan waktu dari visual ke aksi!...

Baringan sejenak sepertinya sudah cukup buat saya. Di akhir kajian, migraine saya sudah mereda. Mual sudah tak ada. Saya jadi jengah disebutkan dalam daftar doa di akhir acara. Memang itu kebiasaan baru majelis kami belakangan ini...

Saya masih sempat mengikuti kajian hingga tuntas sebelum harus mengejar bus. Kencanan dengan Butet lancar. Sukses membaca pulang satu buku untuk Butet, dan satu buku juga untuk saya. Meski tak sukses mendapatkan Indomie Goreng yang sedang kosong stoknya, dan hanya mendapatkan satu kotak es mochi variasi. Dan ramyon korea yang untuk pertama kalinya kami coba ternyata kurang memuaskan secara rasa, tapi tekstur minya boleh juga. Mungkin lain kali coba rasa lain...

Dan sepertinya, masalah stamina saya tadi pagi sudah pergi semua. Dan semoga tak datang lagi... 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah