Prancis Melepas Masker

Hari ini Prancis memasuki tahap baru lagi dalam pelonggaran protokol pandemi. Setelah mencabut kewajiban bermasker di luar sejak 2 Februari lalu, kemudian memperbolehkan tidak memakai masker di dalam ruangan yang mewajibkan passe vaccinale pada 28 Februari, mulai hari ini kewajiban mengenakan masker dicabut sama sekali!

Ya! Penduduk Prancis sudah tidak perlu bermasker lagi, di dalam ruangan sekalipun. Di kelas-kelas di sekolah. Di bioskop, museum, dan restoran juga. Dan bahkan tidak ada lagi kewajiban memiliki passe vaccinale!

Masker masih wajib dikenakan di transportasi umum dan di tempat-tempat layanan kesehatan...

Passe vaccinale dihapuskan. Tapi passe sanitaire masih berlaku. Artinya di situasi tertentu --di tempat-tempat fasilitas kesehatan, di panti jompo-- booster vaksin tidak lagi wajib. Passe sanitaire dengan PCR atau antigen negatif saja sudah cukup. Untuk perjalanan ke luar negeri, diperlukan sertifikat Covid yang syaratnya bisa berbeda-beda, tergantung kebijaksanaan negara tujuan...

Banyak orang bersorak gembira. Tapi kami pribadi masih khawatir. Apalagi melihat angka kasus positif yang belakangan kembali meningkat. Tak usah jauh-jauh. Di kelas Butet saja setiap minggunya masih ada yang absen karena positif. Itupun tidak memperitungkan cas contact yang tidak perlu karantina lagi...

Memang katanya omicron ini tidak berakibat parah. Hanya seperti flu "saja". Meskipun flu yang sebenarnya itu sungguh tidak enak sekali. Sakit ringan, tapi penularan lebih cepat...

Kami mendengar informasi bahwa mulai April, untuk masuk ke Indonesia dari luar negeri sudah tidak perlu karantina lagi. Tadinya saya pilir wah, berita bagus. Berarti pandemi di Indonesia sudah mulai mereda. Ternyata saya salah!

Di lapangan, kasus masih naik juga. Sepupu saya di Jogja mengabarkan kalau kondisi tingkat gawat. Sangat banyak kasus. Sepertinya memang karena omicron baru masuk ke Indonesia...

Pulang sekolah, Butet cerita kalau masih ada 3-4 temannya yang tetap bermasker sepertinya di kelas. Bahkan saat pelajaran olahraga. Kebetulan trimester ini kelas Butet mendapat jatah menari...

Ya, menari juga olahraga! Bukan... Bukan tarian tradisional ataupun klasik. Tapi tarian kontemporer. Akibatnya, olahraga diadakah di dalam ruangan. Butet memilih menjaga maskernya...

Suami yg ke swalayan juga cerita kalau masih banyak orang bermasker. Memang lebih baik tetap berhati-hati. Tapi tentu saja terserah masing-masing bagaimana menjaga diri sendiri...

Yang penting kita berusaha. Selebihnya, tawakal, semoga kita semua selalu dalam penjagaan-Nya...

 

Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah