Ramadan 2022 Hari 1

Ramadan tiba. Pagi ini, saya sahur berdua saja dengan Butet. Suami masih di Paris. Baru pulang sore hari...

Saya pasang alarm untuk bangun satu jam sebelum Subuh. Tidak banyak yang harus saya siapkan. Tinggal memanaskan bakso, membumbui kuahnya, dan merebus mi. Blette sebagai pengganti sawi hijau sudah siap saya rebus dari kemarin. Sahur yang mudah, praktis, dan mudah dicerna...

Saya jerang air juga untuk membuat teh. Teh Tongtji kesukaan Butet. Meskipun cuma teh celup juga sudah lumayan sekali. Hangat manis, menutup sahur hari pertama puasa kami...

Butet saya bangunkan 20 menit sebelum Subuh. Sepertinya agak mepet. Kami selesai tak lama sebelum azan terdengar. Besok coba ambil jarak lebih panjang 5 menit lagi deh...

Sesudah Subuh berjamaah, kami kembali tidur. Mumpung weekend. Dan memang kami baru pergi tidur lewat tengah malam kemarin. Kebiasaan weekend. Dan kemarin dimulai season baru Mask Singer di TF1...

Saya bangun lewat tengah hari. Ternyata telegrup KLIP berubah jam. Jadi jam 6-18 WIB saja selama Ramadan. Lewat deh... Untung bukan jadwal saya piket. Dan jadwal piket saya Rabu, bukan weekend!...

Wah, harus hati-hati nanti selama libur sekolah yang akan datang seminggu lagi. Jangan sampai bangun terlalu siang juga. Apalagi tak perlu mengurus pengajian karena akan digabungkan dengan PERMIIP selama ramadan...

Sore sesudah Asar, Butet minta keluar ke swalayan. Pengin pancake, katanya. Baiklah. Sekalian saya beli baterai untuk mouse bluetooth yang mulai tersendat jalannya sejak dua hari ini...

Sekalian kami beli mi juga buat persediaan. Karena hari ini, Butet minta mi bakso lagi untuk buka puasa...

Saya sih senang-senang saja karena jadi santai. Tinggal masak mi untuk menambah sisa mi tadi sahur yang belum habis. Blette rebus masih ada juga. Tak lupa menambahkan bakso, tentunya!... 

Sepertinya, rencana saya menyetok bakso terancam gagal. Karena Butet minta bakso juga buat sahur besok pagi. Dan sekali makan, dia bisa habis lebih dari 10 butir!...

Pesawatnya terlambat, suami baru sampai rumah sesudah azan maghrib. Masih ada bakso, tentu saja. Sebelum dia makan, saya pesankan untuk tidak dihabiskan, disisakan untuk sahur besok...



Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah