Ramadan 2022 Hari 15

Setengah bulan Ramadan berlalu. Baru seperempat Qur'an terbaca...

Hari ini saya berniat menyelesaikan semua podcast. Lalu menulis buat tantangan Mamah Gajah Ngeblog. Tulisan buat tantangan yang sudah sempat saya mulai, tak tersentuh. Podcast alhamduliLlaah selesai. Meski ta secepat yang saya rencanakan...

Dua minggu Ramadan, tenaga mulai terkuras. Saya tertidur hingga hampir jam 11. Batal lah, rencana buat menyelesaikan podcast sebelum tengah hari dan menonton dua episode Tomorrow yang keluar hari ini di Netlix Prancis! Eh?...

Bangun tidur karena terdengar notifikasi whatsapp. Seorang teman mengirim pesan, bertanya soal zoom. Kami bertukar pesan sebentar...

Ada pesan lain dari teman lain, setengah jam sebelumnya, menanyakan apakah bisa menelepon. Lekas saya jawab jujur bahwa saya baru bangun dan memersilakan dia menelepon kapan saja karena saya akan stand by di depan komputer...

Saya sempat mengedit cukup panjang sebelum teman saya itu menelepon. Tak lama. Karena sudah waktu buka puasa di Indonesia sana. Mungkin kapan-kapan kami lanjutkan lagi pembicaraannya. Karena diskusi kami belum selesai...

Sambil mengedit, grup yang baru saya ikuti kemarin itu perlahan bergerak aktif. Senang juga. Serasa ada yang menemani. Saya bolak-balik antara audacity dan telegram. Mengobrol agak mengistirahatkan dari rekaman yang sudah entah berapa kali saya dengarkan...

Edit audio untuk podcast saya selesaikan sekitar jam 3 sore. Lega! Meski tentu saja beelum selesai. Masih ada upload ke Anchor. Tapi itu Senin saja...

Saya tutup audacity sambil bilang ke grup kalau saya mau menonton drakor. Tapi karena suami mengudeta sofa, saya mebuka netflix di laptop. Hasilnya? Menonton drakor sambil tetap mengobrol di telegram. Bahkan di whatsapp juga. Karena laporan saya ke penanggung jawab ternyata berlanjut dengan ngobrol...

Dua episode Tomorrow saya selesaikan sore sambil memasak untuk buka. Saya menyiapkan sup buntut malam ini. Sudah lama sekali tidak makan sup buntut. Dan masak sup buntut, artinya harus merebus buntutnya dahulu. Jelas saya bisa menyelesaikan satu episode dengan mudahnya, kan!?...

Butet yang tadinya mengeluh tidak suka sup buntut, ternyata makan banyak. Hasilnya, tinggal 4 potong saja di panci. Apakah cukup untuk sahur? Mungkin harus saya tambah sesuatu yang lain. Entah apa. Sekarang, nonton The Voice dulu saja!...

 

Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah