Ramadan 2022 Hari 18

Sukses bangun siang!

Sudah terbangun setengah 10an. Seperti ada yang mengetuk pintu. Tapi cuma tok tok dan setelah saya tunggu, tak ada ketukan lain. Mungkin dame de menage, ibu-ibu cleaning service, yang mengetukkan gagang pelnya ke pintu kami secara tidak sengaja. Saya pun kembali tidur lagi...

Saya tetap di sofa sampai tengah hari. Akhirnya bosen juga berdiam diri, melihat-lihat gawai, dan hanya bangun untuk ke kamar mandi saja...

Bangun, buka jendela, dan duduk depan laptop. Heu, sama saja ya!?...

Butet baru bangun menjelang jam 3. Padahal dia ingin jalan-jalan ke kota, hari ini. Tapi memang kami pada dasarnya berencana pergi setengah 6. Sesudah Asar. Biar pulang tak jauh dari Maghrib...

Beberapa hari yang lalu, saya memenangi kuis facebook yang diselenggarakan bioskop di kota kami. Hadiahnya map Detektif Conan! Memang Jumat lalu biskop itu menyelenggarakan premier film Detektif Conan yang baru. Sayangnya jam tayangnya jam 8 malam. Terlalu malam untuk saya dan Butet pulangnya...

Hadiah boleh diambil di hari premier itu, atau sebelum 22 April. Karena itulah sekalian saja kami keluar jalan-jalan sejenak. Ke Flying Tiger dan toko Tout a 2 euros, mencari spidol alkohol murah meriah...

Ini adalah pertama kalinya kami keluar ke kota sejak Ramadan. Diawali dengan ketinggalan bus karena tidak segera mendapat giliran menyeberang dan tak berani memotong karena jalanan sedang ramai sekali. Tapi bus tidak penuh dan kami langsung mendapat tempat duduk...

Sampai di kota sudah jam 6. Toko-toko rata-rata tutup jam 7 sore. Saya sebut sore karena saat ini Maghrib baru menjelang pukul 20.20an. Hari masih terang...

Kami hanya punya waktu satu jam untuk bisa mengunjungi toko-toko. Ekstra setengah jam untuk Fnac yang tutup 19.30. Karenanya, sengaja kami jalan-jalan dulu sebelum mengambil hadiah. Bioskop tutup lebih malam. Sebelum pergi, saya sudah mengecek bahwa masih ada film yang diputar pukul 19.30...

Toko Tout a 2 euros terletak tepat di seberang stasiun kereta yang juga pemberhentian bus. Langsung ke sana. Butet menemukan beberapa kombinasi warna spidol yang dijual per 3 buah. Dia sekalian meminta satu set cat akrilik. Dan saya menemukan keset serabut kelapa bergambar kucing! Tentu saja gambar itu pilihan Butet!...

Sesuai nam tokonya, semua barang di sana masing-masing dibanderol 2 euro. Empat barang, 8 euro saja. Murah!...

Murah untuk beberapa barang, mahal untuk beberapa yang lain. Seperti sabun mandi yang bisa kita beli di supermarket dengan harga jelas di bawah 2 euro satu botolnya. Atau alat-alat tulis yang kualitasnya membuat kita harus membeli lebih sering ketimbang kalau membelanjakan sedikit lebih mahal saja...

Memang harus pilih-pilih. Dan harus ada peruntungan juga!

Butet sendiri sudah hafal dengan spidol dan cat akrilik yang dibelinya tadi. Tak sebagus merk terkenal, lebih cepat habisnya, tapi lumayan lah untuk harganya. Dan barang ini tidak selalu ada. Karenanya tadi saya izinkan membeli dua set spidol...

Kami melanjutkan ke Flying Tiger. Melihat-lihat saja. Tak membeli apa-apa. Senang saja melihat pernak-pernik lucu yang tak banyak gunanya itu...

Perjalanan lanjut ke Fnac. Hanya melihat-lihat juga. Jatah buku April sudah dibeli dan Mei belum datang. Butet browsing melihat-lihat keluaran baru, mencari pandangan untuk dibeli lain waktu...

Menuju bioskop, kami mampir ke Zara. Melihat-lihat, mencari ide pakaian untuk pesta akhir tahun ajaran. Tak belanja. Tak ada yang menarik juga...

Petugas di bioskop tak langsung menemukan hadiah quiz. Saya harus menunggu beberapa lama sampai kemudian mendapatkan map plastik tipis bergambar film Detektif Conan yang sebelumnya. Agak kecewa karena saya pikir lebih solid dari itu. Untung saja tidak sengaja ke kota hanya untuk itu...

Sebelum pulang kami mampir KFC untuk membeli buka puasa. Bus tak penuh. Ada tempat duduk buat kami berdua di paling belakang. Terasa tenaga yang tak terkuras sih, tapi menurun juga stamina...

Sampai rumah masih ada waktu sejenak sebelum Maghrib tiba. Dan kami makan dengan lahapnya...


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah