Ramadan 2022 Hari 13

Setelah meliburkan diri sehari, seperti biasa kalau Rabu, saatnya kembali ke Audacity! Kali ini agak ngebut! Secara agak lambat dari targetan pribadi...

Entah karena suasana hati sedang tidak mood untuk duduk berlama di depan laptop, atau memang karena durasi masing-masing bagian rekaman yang agak panjang, atau karena kualitas suara rekamannya juga yang membutuhkan konsentrasi sehingga cukup melelahkan? Atau kombinasi dari ketiganya? Entahlah...

Yang jelas saya terlambat. Dan harus mengejar, kalau mau senin tayang. Dan saya tak berniat bekerja di akhir pekan juga...

Tapi saat bangun tidur pagi, baru pegang hp, langsung ada telepon! Lama! Sampai 3 jam. Padahal saya baru membaca pesan seorang sahabat yang meminta saya meneleponnya kalau saya sempat!...

Selesai telepon pertama, saya jawab pesan sahabat saya itu. Jalankan mesin cuci piring, lalu buka laptop. Baru buka audacity, si sahabat video call!

Ada masalah dengan card readernya. Katanya komputernya tak bisa mendeteksi SD card-nya. Karenanya dia memilih panggilan video. Biar bisa menunjukkan sekalian, katanya. Baiklah...

Tanpa melihat langsung bendanya, tentu susah memahami permasalahan sebenarnya. Dan video call whatsapp tidak terlalu membantu. Tapi ya, lumayan lah. Daripada kalau hanya teks kan kadang susah menjelaskannya juga...

Dan kali ini pun begitu. Saya tak bisa menebak permasalahannya apa. Katanya biasanya tak masalah. Katanya kali ini card readernya bisa terbaca komputer, tapi SD card-nya yang tak terbaca. Aneh, kan!?...

Tentu saja pikiran pertama adalah cabut dan pasang lagi. Tapi karena si sobat bersikeras kalau readernya baik-baik saja, ya sudah, saya bilang untuk mencabut kartunya saja! Kalau jalan syukur, kalau nggak ya cabut semuanya...

Ternyata si sobat salah tangkap. Dia pikir saya minta dia mencabut reader-nya. Dan ternyata, waktu dipasang kembali, ada console yang menanyakan aksi apa yang mau dilakukan terhadap komponen baru itu! Katanya, sebelumnya tak muncul console itu. Dari situ sih gampang lah yaaa... Sahabat saya itu juga sudah bisa menanganinya sendiri...

Panggilan ditutup dengan si sobat berterima kasih. Saya rasa dia panik saja untuk sampai tidak memikirkan solusi standar cabut dan pasang lagi itu. Dan dia memang mengakui kepanikannya. Apalagi pernah berpengalaman kehilangan data foto kenangan dari kameranya...

Agak sore, sahabat saya video call lagi. Memang siangnya saya bilang untuk menelepon langsung saja, tak usah mengirim pesan dahulu. Kalau saya sibuk, paling saya tidak mengangkatnya dan akan menelepon balik saat sudah longgar...

Rupanya dia mencoba membuat foto baru, dan tidak bisa menemukan filenya di explorer...

Pertanyaan pertama tentunya saya menanyakan setting tanggal kameranya. Dia memastikan sudah benar... Lalu saya minta dia tutup dulu semua, dan ulang lagi koneksinya. Katanya sudah juga... Bagaimana kalau merefresh folder fotonya? Mungkin belum terupdate?...

Saat itulah dia melihat foto-foto barunya di folder terbaru yang ada di kartunya...

Saya tak bisa mengecek bagaimana setting kameranya. Apakah membuat folder baru secara otomatis tiap tahunnya? Atau harus foto baru masuk ke folder terakhir sampai batas tertentu?...

Yah, yang penting fotonya sudah ketemu. Sudah yakin bahwa kamera dan kartu bisa digunakan. Sahabat saya juga sekalian menanyakan bagaimana mengecek sisa space di kartunya...

Belum lama pembicaraan ditutup, dia kembali menelepon...

Kali ini dia menemukan file-file aneh di foldernya. Katanya tak bisa dibuka, dan tak bisa dihapus. Saya sendiri tak tahu file apa itu. Dan sampai saat saya menulis ini, saya belum sempat mencari lebih lanjut. Tapi itu sering ada di folder yang dipindah-pindah...

Saya sarankan saja padanya untuk tidak menyentuhnya...

Lalu? Podcast KBK?

Heu...

Tentu saja saya tidak hanya disibukkan oleh telepon saja sepanjang hari. Singkatnya, saya hanya bisa menyelesaikan satu podcast dari dua yang saya targetkan. Itupun belum final...

Malam ini kami berbuka dengan dorade. Sudah lama juga tak makan ikan bakar kecap. Masih belum ada sambal. Tapi tentu ada nasi hangat...

 

Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah