Ramadan 2022 Hari 24

Rentrée de printemps. Kembali sekolah setelah libur musim semi...

Butet ke sekolah naik bus. Sesuai kesepakatan, selama Ramadan, jika dia tak puasa, dia ke sekolah naik bus sendiri. Saya hanya mengantarnya sampai halte. Dan dia senang-senang saja. Asal masuknya mulai jam 8. Sudah hafal dengan jadwal busnya...

KLIP memasuki masa libur. Tapi memang saya sedang masa jeda podcast juga. Mustinya, besok adalah saatnya zoom KBK. Selasa ke empat di setiap bulannya...

Tak ada pekerjaan, membuat kurang produktif. Apalagi ada rasa mengatuk setelah sahur langsung nyambung hingga mengantar Butet berangkat. Sempat online sebentar, membalas pesan-pesan, lalu saya memilih berbaring jam 8 meski baru tertidur menjelang jam 9...

Harusnya saya mencicil menyetrika pakaian yang akan dibawa suami besok malam. Tapi malas sekali rasanya. Saya malah memilih menulis. Meneruskan ulasan buku Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin-nya Tere Liye yang sebenarnya sudah saya mulai beberapa hari yang lalu. Sampai-sampai masa pinjamnya habis. Padahal banyak yang belum sempat tercatat...

Menulis kok tidak capek ya? Malah merasa nyaman saat bisa mengeluarkan kata-kata melalui ketikan. Mungkin otot tubuh sudah terlatih untuk itu?... Selesai menulis ulasan, saya lanjut dengan post ini...

Hari ini Butet ada mandatory live session dari program Dual Diploma-nya. Seharusnya dijadwalkan Rabu malam. Tapi karena mulai besok pagi berangkat study tour, Butet minta dimajukan. Dan dapatlah sore ini...

Saya sudah berpesan padanya untuk mengirim SMS saat dia sudah naik bus. Mengingatkan untuk menyiapkan komputernya. Biar dia bisa lebih cepat koneksi ke pertemuan. Siapa tahu saja busnya terlalu lambat. Karena biasanya saja dia baru sampai rumah hampir setengah 6. Sedangkan pertemuan dijadwalkan jam 6!...

Tapi tadi lancar. Butet pulang cukup cepat. Sempat istirahat baringan sejenak, makan kudapan, sebelum memulai pertemuan...

Malam ini kami berbuka dengan ayam Tante Alfi. Menuruti pesanan Butet meski dia tak puasa. Hari ini jadwal sekolah panjang. Dan ada pelajaran olah raga. Dua hari ke depan dia tak makan malam di rumah. Karenanya saya tawarkan menu yang dia inginkan. Biar tak terlalu kangen masakan favoritnya!...

Halah! Dua hari aja ini lho!...

Hahahaha...

Tapi tak apa. Jelas enak juga lah ya, berbuka dengan ayam berbumbu ala Indonesia ditemani nasi putih hangat dan sambel terasi ABC...


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah