Ramadan 2022 Hari 16

Memasuki paruh ke dua bulan Ramadan. Hari Minggu. Kami di rumah saja...

Butet sendiri sudah beberapa kali menolak saya ajak keluar rumah. Malas, katanya, keluar jalan-jalan saat puasa. Tidak bisa minum dan ngemil setelahnya. Karena memang pada dasarnya kami buka tipe yang suka jajan saat jalan-jalan. Jadi ngemilnya ya sesudah sampai di rumah kembali...

Dan hari ini, saya tidur hampir seharian!!!

Ceritanya, pagi sesudah Subuh saya tak langsung tidur. Baru mulai tidur menjelang jam 8. Saya pikir, saya bisa bangun lebih siang lagi karena toh hari Minggu. Suami tak bekerja juga. Jadi pasti dia malas-malasan juga. Ternyata saya salah!

Jam 9 dia sudah bangun. Bangun dan keluar kamar! Dia yang biasanya betah mengurung diri di kamar bersama komputernya, pagi tadi langsung ke ruang tamu di mana saya berharap bisa tidur tenang di sofa...

Mulanya saya berusaha cuek. Berusaha tidur lagi. Tapi suami saya mondar-mandir. Entah untuk apa. Saya malas bertanya karena sudah terlanjur kesal. Suara langkahnya jelas mengganggu. Saya pun menyerah, tak bisa tidur lagi, meskipun akhirnya suami kembali ke kamar...

Saya buka-buka youtube, melihat beberapa video memasak. Lho??? Tak lama kemudian sadar dan berhenti karena masih pagi. Buka puasa jelas masih lama sekali...

Saya lanjutkan dengan membaca buku. Saat ini saya sedang membaca La Barka-nya NH Dini di iPusnas. Asik juga, karena settingnya di Prancis Selatan. Tapi itu ceritanya nant saja kalau sudah selesai ya. Biar sekalian bikin ulasan dan jadi setoran untuk Reading Chalenge-nya Klub Buku KLIP laaah...

Tengah hari, saya mulai mengantuk. Baru meletakkan kepala, ada video call. Ibu mertua! Saya angkat panggilannya, namun segera saya alihkan arah kamera. Ternyata beliau sedang di acara keluarga besar!

Saya bawa telepon ke kamar, saya serahkan ke suami. Lari lagi keluar mencari kerudung, mengenakannya, dan menampakkan diri ke depan kamera!...

Kami berbincang tak lama. Suasana ribut sekali. Kami tak bisa saling mendengar dengan baik. Lagipula azan Maghrib sudah menjelang di Bandung. Tapi melihat wajah-wajah familiar, meski hanya sejenak, memang sudah cukup menghangatkan...

Kembali ke sofa, saya membaca lagi. Tapi ternyata kantuk masih menggantung. Dan saya sukses tidur hampir 3 jam!!!

Sepertinya memang efek ramadan plus kelelahan kemarin yang seharian mengerjakan editing podcast. Tubuh meminta jatah istirahatnya. Dan memang saat bangun menjelang Asar, badan saya terasa segar...

Malam ini saya memasak ikan trout. Ikan trout raksasa seberat 1,5 kg!!! Bahkan oven kami tak sanggup menampung keseluruhan panjangnya. Secara diagonal sekalipun!

Ada rasa marah sekaligus geli saat melihat belanjaan suami saya itu kemarin. Persepsinya terhadap ruang memang payah sekali. Bagaimana mungkin dia mmbayangkan saya memasak ikan raksasa itu seperti saya memasak trout biasanya: dengan menggorengnya di wajan? Sedangkan biasanya trout yang kami beli hanya seberat 300 gram per ekornya? Hanya seperlimanya!!!

Trout saya bumbui dengan garam-merica dan herbes de provence. Dibalur dengan minyak zaitun dan dipanggang di oven 2 kali 15 menit dengan suhu 200°C. Enak juga dimakan dengan nasi dan artichoke. Meski bentuknya kurang cantik karena tentu saja membalik ikan berat itu tidaklah mudah!...

Dan kami hanya makan setengahnya saja. Setengahnya lagi buat lauk sahur saja besok pagi...

 

Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah