Ramadan 2022 Hari 12

Tadinya niat nggak tidur sesudah Subuh. Mau tadarus trus baca buku, atau nonton drama. Eh?... Hehehe... Tapi trus ngantuk. Dan sukses tertidur!...

Sempat bangun jam 9. Sudah cukup lah ya... Tapi ternyata tertidur lagi!...

Ya sudah lah. Berarti badan meminta. Dan memang tak ada yang harus saya kerjakan hari ini. Begitu pikiran saya berusaha melupakan bahwa masih ada podcast zoom KBK yang bahkan belum selesai editing audionya!...

Dan saya pun sukses tidur setengah jam lagi. Bangun langsung panik! Waduh! Kemarin kan laptop mati mendadak. Charger ngadat. Meski tersambung, tak berhasil mengisi baterai sehingga laptop mati lowbat!...

Lekas saya nyalakan lalu meninggalkannya mengambil wudhu untuk sholat Dhuha. Sampai selesai sholat, baru layar login terlihat...

Perjalanan masih panjang. Saya tahu itu. Sudah hafal dengan kelakukan laptop sejak diinstallnya windows 10. Padahal spesifikasi masih cukup tinggi untuk laptop yang dibeli 2 tahun lalu itu...

Sempat online zoom dari tablet untuk bisa bergabung ke pengajian. Takut terlambat tadarus, meski saya mendapatkan giliran terakhir karena baru masuk list tadi sesudah sahur. Sepertinya pertanda ya!?... Laptop baru bisa konek ke zoom setengah jam setelah jadwal dimulainya tadarus!...

Pengajian lancar. Lagi-lagi saya bertugas co-hosting, meski tadinya sebenarnya saya dijadwalkan libur. Yah, lumayan lah... Paling tidak saya libur dari tugas mengedit video rekaman...

Hari ini saya beli baju lebaran. Hahaha... Nggak segitunya sih... Bukan karena berencana berlebaran di konsulat Marseille juga, trus jadi perlu pakaian yang layak... Mumpung ada promosi saja sih...

Saya membeli blus putih untuk dipadu dengan rok batik hadiah dari ibu saya saat mudik 4 tahun yang lalu. Sepertinya belum pernah saya pakai di acara konsulat. Secara sudah lama juga kami tak berlebaran ke sana...

Saya ingat di tahun 2019 Ucok sedang ujian saat lebaran. Saya lupa Bac atau apa. Yang jelas kami tak bisa meliburkannya. Tahun 2020 pandemi. Konsulat tidak mengadakan Sholat Id terbuka untuk masyarakat Indonesia di Prancis selatan. Tahun 2021 mengadakan, tapi dengan undangan terbatas saja...

Bahkan suami yang biasanya paling malas untuk kumpul-kumpul pun malah semangat ke Marseille tahun ini. Tinggal memaksa dan mengancam membujuk si Butet untuk mau membolos, tetap senyum dan menjawab pertanyaan orang-orang nanti di sana. Karena toh tidak mungkin juga meninggalkan dia sendiri di rumah...

Kami belanja tshirt untuk Butet. Persiapan untuk perjalanan study tour dengan sekolahnya dua minggu lagi. Memanfaatkan promosi juga. Meski di toko berbeda... Sayang, tak ada "baju lebaran" yang menarik hatinya. Tapi Butet masih memiliki beberapa gaun yang jarang dipakainya. Lagipula dia sedang bernegosiasi meminta dibelikan sepatu baru juga...

Malam ini kami buka dengan paha depan kambing dipanggang di oven dengan bumbu garam-merica dan herbes de provence. Bubuhi sedikit minyak zaitun. Bukan mau irit. Tapi kambing kan sudah cukup berlemak tuh...

Kali ini kami makan dengan ravioli. Akhirnya!... Kasian raviolinya sudah menunggu sejak Jumat tuh ya!... Hahahaha...

Dessert-nya mango sticky rice, delivery yang dipesan bersamaan dengan tom yum yang diinginkan suami saya untuk berbuka. Hanya dia yang suka. Saya dan Butet memilih nem yang malah lebih mirip lumpia. Dan Butet memilih dessert ice mochi yang kemarin kami beli dari swalayan. Merk baru. Belum pernah kami kenal sebelumya. Tapi lumayan, enak juga. AlhamduliLlaah...


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah