Ramadan 2022 Hari 6

Sudah beberapa hari mendung, dan hari ini sama saja. Suhu udara turun sejak sehari sebelum Ramadan. Dan ini terjadi di seluruh Eropa! Daerah kami yang sudah sempat mendekati 20°C, kembali ke di bawah 15°C. Bahkan sempat bersalju di ketinggian 700m saja!...

Sesudah mengantar Butet, saya langsung ke depan komputer. Buka Audacity. Dua hari yang lalu, saya mendapatkan tugas editing tambahan untuk promosi buku antologi cerpen karya 25 lulusan KLIP 2020. Setelah berdiskusi dengan PJ KBK, kami sepakat untuk menayangkannya Senin depan, seminggu sebelum penayangan podcast dari rekaman zoom KBK Maret lalu...

Rekaman ulasan buku antologi memang dibuat khusus untuk itu. Karenanya, tentu saja saya tak perlu banyak edit. Sedikit sekali, malah! Kalau saya mendengarkannya dua kali sampai saat ini, terutama adalah untuk mencari cuplikan yang bisa dijadikan intro. Dan tadi saya sudah menentukannya. Tinggal mendengarkannya lagi untuk ke tiga kalinya sebelum finalisasi dan mengunggahnya ke Anchor...

Tapi saya tak berhenti. Saya lanjutkan membuka rekaman zoom KBK Maret. Bagian pertama dulu. Rupanya tak sepanjang itu. Tetap saja belum bisa saya selesaikan...

Mengedit podcast memang tak sesederhana itu. Apalagi kalau kualitas suara antar peserta tidak sama. Belum lagi soal koneksi. Dan tentu saja, saya tak mau dan tak boleh lama-lama duduk saja di depan komputer, kan!?...

Dan ... tadi saya tergoda juga dengan ditayangkannya 2 episode KDrama Thirty Nine di Netflix! Episode 3 dan 4. Ya! Lambat sekali ya, masuk Prancisnya!?...

Tapi saya hanya menonton satu episode. Ngantuk! Dan sukses tertidur!...

Hari ini, suami saya mengambil cuti. Tapi sebeum tertidur saya sempat mendengar dia berbincang dengan rekan kerjanya melalui video call...

Mumpung ada suami di hari kerja, saya berencana ke boucherie belanja daging dua mingguan. Hari Minggu kemarin saya malas ke sana. Saya bayangkan, hari Minggu pertama Ramadhan pasti boucherie halal ramai. Ditambah, kemarin ada acara Canneseries di Palais des Festivals. Pasti sulit mendapatkan tempat parkir...

Saya berencana mengajak suami ke boucherie sesudah Dhuhur. Sayangnya, saya baru bangun tepat saat azan Dhuhur!...

Waktu bersiap, berganti pakaian, wudhu dan sholat, kami baru berangkat jam 3an. Saya sudah siap harus balik kanan pulang lagi saja kalau tak dapat tempat parkir. Karena memang dari pengalaman, idealnya ke boucherie itu jam 2an di hari kerja. Sesudah selesainya jam istirahat makan siang itu, kota akan kembali ramai lagi...

AlhamduliLlaah kami dapat tempat parkir. Hanya saja, ternyata boucherie halal langganan kami penuh sekali! Ada banyak sekali pembeli! Heran juga. Secara hari kerja. Sudah masuk jam kerja pula! Apa semua orang seperti suami saya, sedang mengambil cuti?...

Agak lama juga sampai akhirnya kami dilayani. Padahal kami membeli banyak. Tentu saja jadi panjang waktu kami berada di boucherie. Entah apakah kami sudah melampaui batas waktu parkir gratis yang dipatok 30 menit. Saya tak mengecek lagi...

Malam ini kami buka puasa dengan ayam oven ditemani nasi dan pecel. Masih ada satu bungkus bumbu pecel dalam persediaan saya. Jadi ingat kalau saya harus mengontak kembali Bu Yati. Seminggu yang lalu saya sudah mau belanja. Tapi katanya tunggu minggu ini karena ada stok yang akan datang...

Meski harus menunggu, lumayan juga ada Toko Bu Yati. Belanja bahan makanan Indonesia jadi tak terlalu sulit lagi... 😉


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah